
Permintaan global terhadap sumber energi alternatif yang bersih dan berkelanjutan telah menempatkan briket arang, khususnya yang berasal dari batok kelapa, sebagai komoditas ekspor primadona. Pasar di Eropa, Timur Tengah (terutama untuk shisha), dan Amerika menuntut produk dengan standar kualitas yang sangat tinggi. Memproduksi briket arang tidak lagi bisa dilakukan dengan cara tradisional jika tujuannya adalah menembus pasar internasional.
Menghasilkan briket berkualitas ekspor adalah sebuah proses industri presisi. Ini bukan hanya tentang bahan baku yang baik, tetapi tentang konsistensi, efisiensi, dan kemampuan untuk memenuhi parameter teknis yang ketat. Bagi banyak produsen, memiliki partner penyedia mesin industri yang andal seperti PT Valtekindo Global Intertek menjadi langkah awal kesuksesan. Setiap tahapan produksi memiliki peran krusial, dan setiap mesin yang digunakan berfungsi untuk mengunci satu parameter kualitas.
Artikel ini akan menguraikan secara rinci tahapan proses produksi briket arang, dari bahan baku hingga pengemasan, dan menjelaskan fungsi vital setiap mesin dalam rantai produksi tersebut, dengan merujuk pada spesifikasi mesin industri yang ada di pasar.
Parameter Kualitas Ekspor: Apa Sebenarnya yang Dicari Buyer?
Sebelum membahas proses, penting untuk memahami apa yang mendefinisikan "kualitas ekspor". Buyer internasional sangat ketat dalam hal ini. Kegagalan memenuhi salah satu parameter berikut dapat mengakibatkan penolakan seluruh kontainer.
- Nilai Kalori (Calorific Value): Tinggi, idealnya di atas 7.000 kkal/kg. Ini menentukan seberapa panas briket tersebut.
- Kadar Abu (Ash Content): Sangat rendah, idealnya di bawah 2.5%. Semakin sedikit abu, semakin bersih pembakarannya. Briket shisha bahkan menuntut abu yang berwarna putih bersih.
- Kadar Air (Moisture Content): Sangat rendah, idealnya di bawah 7% (bahkan beberapa buyer meminta di bawah 5%). Kadar air tinggi menyebabkan briket sulit menyala dan berasap.
- Kadar Zat Terbang (Volatile Matter): Rendah, idealnya di bawah 15%. Ini menentukan banyaknya asap yang dihasilkan saat briket pertama kali dibakar.
- Kekerasan (Hardness): Briket harus padat dan tidak mudah pecah (lulus drop test), menunjukkan proses pemadatan yang sempurna.
- Waktu Bakar (Burning Time): Tahan lama, idealnya di atas 2 jam untuk briket shisha (kubus 2.5cm) tanpa henti.
- Fisik: Tidak ada retakan, permukaan halus, tidak berbau menyengat, dan tidak mengeluarkan percikan api saat dibakar.
Mencapai semua parameter ini secara konsisten adalah mustahil tanpa lini produksi yang terstandardisasi dan mesin yang andal.
Tahapan Proses Produksi dan Fungsi Setiap Mesin
Berikut adalah 6 tahapan utama dalam produksi briket arang kualitas ekspor dan mesin-mesin yang terlibat di setiap langkahnya.
1. Tahap Penepungan (Crushing)Proses: Bahan baku utama, yaitu arang batok kelapa (atau arang kayu keras lainnya), masih berbentuk bongkahan kasar hasil proses pirolisis (pembakaran tanpa oksigen). Tahap pertama adalah menghancurkan bongkahan ini menjadi serbuk halus.Mesin: Mesin Penepung Arang (Diskmill atau Hammer Mill)
- Fungsi Vital: Mesin ini adalah penentu awal kehalusan (mesh) dari tepung arang. Kualitas ekspor menuntut kehalusan yang sangat tinggi dan seragam. Mengapa? Partikel yang lebih halus akan menghasilkan briket dengan permukaan yang lebih smooth (halus) dan kepadatan (densitas) yang jauh lebih tinggi. Tepung yang kasar akan menciptakan rongga udara di dalam briket, membuatnya rapuh dan lebih cepat habis terbakar.
2. Tahap Pengayakan (Sieving)Proses: Setelah dihancurkan, tepung arang yang dihasilkan memiliki ukuran yang bervariasi. Tepung ini harus disaring untuk memisahkan partikel yang masih kasar dengan yang sudah halus sesuai standar.Mesin: Mesin Pengayak (Rotary Sieve / Vibrating Screen)
- Fungsi Vital: Mesin ini berfungsi sebagai kontrol kualitas (QC) untuk kehalusan tepung. Standar ekspor biasanya menggunakan saringan (screen) dengan ukuran 80 hingga 100 mesh. Tepung yang tidak lolos ayakan akan dikembalikan ke mesin penepung untuk dihancurkan ulang. Tanpa tahap pengayakan yang presisi, konsistensi briket tidak akan tercapai. Beberapa briket akan padat, sementara yang lain akan rapuh.
3. Tahap Pencampuran (Mixing)Proses: Ini adalah tahap "dapur" di mana formula briket dibuat. Tepung arang yang sudah halus dicampur dengan bahan perekat (biasanya tepung tapioka/kanji berkualitas food grade) dan air.Mesin: Mesin Mixer (Paddle Mixer / Ribbon Mixer)
- Fungsi Vital: Kunci dari kualitas ekspor adalah homogenitas. Mesin mixer harus mampu mengaduk adonan (dough) hingga setiap partikel arang terlapisi perekat secara merata. Jika pencampuran tidak homogen, akan terjadi beberapa masalah fatal:
- Briket akan retak saat proses pengeringan (karena penyusutan tidak merata).
- Briket akan mudah pecah (ada titik lemah di mana perekat tidak terdistribusi).
- Nilai kalori tidak seragam dalam satu batch produksi.
4. Tahap Pencetakan (Forming / Extrusion)Proses: Ini adalah jantung dari seluruh lini produksi. Adonan (dough) yang sudah kalis dan homogen dimasukkan ke dalam mesin untuk dipadatkan dan dicetak sesuai bentuk permintaan pasar (umumnya kubus untuk shisha atau heksagonal untuk BBQ).Mesin: Mesin Utama Pencetak Arang Briket (Forming / Extruder)
- Fungsi Vital: Di sinilah parameter densitas dan waktu bakar ditentukan. Mesin ini menggunakan tekanan yang sangat tinggi (baik sistem ulir/extruder atau hidrolik) untuk "memaksa" adonan menjadi sangat padat.
- Merujuk pada spesifikasi mesin industri, seperti Mesin Utama Pencetak Arang Briket Forming, kita bisa melihat parameter teknis yang dituju. Mesin yang baik (seperti model WTPA-1 atau WTPA-2) dirancang untuk menghasilkan densitas briket mentah hingga 1.4 g/cm3.
- Densitas yang tinggi ini berbanding lurus dengan waktu bakar (burning time). Semakin padat briket, semakin sedikit oksigen di dalamnya, sehingga semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk habis terbakar. Mesin cetak berkualitas rendah tidak akan mampu mencapai kepadatan ini, sehingga briket yang dihasilkan akan ringan dan cepat habis. Mesin ini juga menentukan kapasitas produksi (misalnya 150-300 kg/jam), yang krusial untuk skala bisnis.
5. Tahap Pengeringan (Drying)Proses: Briket yang baru keluar dari mesin cetak (briket basah) memiliki kadar air sekitar 30-40%. Tahap ini bertujuan untuk mengurangi kadar air tersebut hingga di bawah 7% (sesuai standar ekspor).Mesin: Mesin Oven (Dryer)
- Fungsi Vital: Untuk pasar ekspor, pengeringan dengan menjemur di bawah sinar matahari bukanlah pilihan. Penjemuran tidak konsisten, memakan waktu berhari-hari, dan sangat bergantung pada cuaca, serta rentan terhadap kontaminasi debu.
- Dibutuhkan oven industri (baik yang menggunakan pemanas gas, listrik, atau biomassa) dengan sirkulasi udara panas (blower) yang terkontrol. Oven industri memastikan pengeringan yang merata dari briket bagian luar hingga ke intinya. Pengeringan yang tidak sempurna (bagian dalam masih basah) adalah bencana: briket akan berasap saat dibakar, sulit menyala, dan yang terburuk, akan berjamur di dalam kontainer selama pengiriman.
6. Tahap Pendinginan dan Pengemasan (Cooling & Packing)Proses: Briket yang keluar dari oven memiliki suhu yang sangat tinggi. Briket harus didinginkan (diturunkan suhunya) sebelum dikemas.Mesin: (Biasanya Conveyor Pendingin / Cooling Tunnel dan Mesin Packing)
- Fungsi Vital: Briket panas yang langsung dikemas dalam plastik akan menyebabkan kondensasi (pengembunan). Uap air ini akan kembali diserap oleh briket, membuat kadar airnya naik kembali dan memicu jamur. Briket harus didinginkan sepenuhnya sebelum masuk ke inner plastic dan master box (kardus). Pengemasan juga harus kedap udara untuk melindungi briket dari kelembaban udara selama penyimpanan dan pengiriman.
Kesimpulan: Investasi pada Mesin adalah Investasi pada Kualitas
Pasar briket arang ekspor sangat lukratif, namun tidak memberikan toleransi terhadap produk berkualitas rendah. Setiap tahapan, mulai dari penepungan hingga pengemasan, adalah mata rantai yang saling mengunci untuk menciptakan produk akhir yang memenuhi standar kalori tinggi, abu rendah, kadar air rendah, dan waktu bakar yang lama.
Berinvestasi pada lini mesin yang tepat—dari penghancur, pengayak, mixer, mesin cetak berdensitas tinggi, hingga oven industri—bukanlah biaya, melainkan syarat mutlak untuk bisa bersaing di panggung global.
Siap membangun lini produksi briket arang berkualitas ekspor Anda? Jangan salah pilih teknologi. Konsultasikan kebutuhan mesin Anda dengan ahli yang memahami spesifikasi teknis untuk pasar global.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di :
- valtekindo.co.id
- distributormesin.com.
Atau hubungi tim kami untuk konsultasi gratis ke :
- 085222110091
- 085277110091